May-nificent (#30harimenulissuratcinta)
Hay May!
Suatu hari di masa putih biru aku berjumpa
dengan kamu. Bukan suatu jenis pertemuan yang memorable memang, tapi aku bisa
mengingat bagaimana signifikannya kamu di saat itu, di tempat les yang sama
denganku dan tidak ada sepatah katapun.
Di suatu hari di masa putih abu-abu sekali lagi
aku berjumpa denganmu. Lagi lagi bukan suatu jenis pertemuan yang memorable,
karena pada saat itu takdir memberikan kita kelas yang satu, jadi aku pun harus
bertemu denganmu mau tidak mau.
Lalu waktu berlalu, bahwa kita pada akhirnya
menjadi satu kumpulan, siapa yang tahu. Bahwa persahabatan ini telah tujuh
tahun berlalu juga tidak pernah ada yang tahu.
Saat ini maupun tujuh tahun lalu, kamu tetaplah
menjadi sesuatu yang mencengangkanku. Dari motor laki-laki yang setiap hari kau
tunggangi, rasa percaya diri, gigih dan semangat hidup yang tinggi. Juga
tentang hidup ini, mungkin diantara kami kamu bukan yang paling tinggi, tapi
kedewasaanmu sungguh sudah tidak diragukan lagi.
May, dari mu aku banyak sekali belajar.
Bagaimana hidup memperlakukan pemainnya dan bagaimana tetap bertahan untuk
tidak keluar dari permainan. Bagaimana mengolah nasi yang sudah menjadi bubur
menjadi santapan yang luar biasa lezat.
May, mungkin aku bukan bahu ternyaman untuk
bersandar. Ataupun bukan teman yang terenak untuk diajak bercanda tawa. Tapi
kapan pun kamu butuh aku, aku ingin kamu tahu bahwa aku akan ada. Aku akan
mendorongmu dari belakang juga menarikmu dari depan, jika dirasa kamu mulai
kelelahan akan semua scenario Tuhan.
Akhir kata May, please ajari aku cara kutekan.
:”)
Comments
Post a Comment
Hai :)
Thank you for reading. Feel free to leave me a comment ya. Anything except spam are welcome. I will definitely reply anything you write for me and visit your site too.