Posts

Showing posts from February, 2016

Mail for the Mail-man (#30harimenulissuratcinta)

Image
Dear pak posku @anakkopi Hari ini, kemarin, kemarinnya lagi, saya tidak tahu siapakah kamu sebenarnya. Tapi aku membiarkan satu rangkaian tantangan pada diri sendiri ini untuk kamu baca Tapi aku memberitahu dunia terhadap cinta yang ingin aku sampaikan melalui kamu sebagai perantara Atas ketidak mengertian ini toh aku tetap percaya Hari ini, kemarin, kemarinnya lagi, saya selalu mengumpulkan terlambat Karena jadwal seharian yang luar biasa padat Namun kamu tetap membalas dan memperlakukan surat-surat ku dengan tanggap dan cepat Membuat aku merasa mendapatkan teman yang tepat Walaupun hanya lewat komentar kecil terhadap surat-surat Hari ini, kemarin, kemarinnya lagi, saya merasa berterima kasih Atas dedikasimu yang tak pernah teralih Dan aku berdoa semoga hidupmu selalu indah dan tidak akan tertatih Dan kebermanfaatanmu bagi kebahagiaan tidak akan pernah merepih

Anugerah yang Terlupa (#30HariMenulissuratcinta)

Image
Terlambat Ya, mereka bilang tidak ada kata terlambat di dunia ini Terlambat adalah alasan bagi mereka yang tidak mau berusaha dan menyalahkan kondisi Aku percaya Ya, aku ingin percaya Tapi sepertinya pikiran itu tak berhenti menghukumku Menyesal Ya, aku ingin berubah Aku telah mengemis padaMu demi perpanjangan waktu Syukur Dimana syukurku? Wahai anugrah dan waktu, maafkan aku

Mas-Mas(an) (#30harimenulissuratcinta)

Image
Halo, Bos BNI. Beberapa hari yang lalu aku makan malam, Mas, sama Bapak dan Ibumu waktu mereka main ke Jogja. Di saat-saat kaya gitu Mas, rasanya kok aneh kamu nggak ada. Aku kangen Mas. Jogja-Makassar, kok ya jauh. Tapi sebenernya aku mauuu banget lho nengokin kamu di sana. Secara, aku belum pernah ke sana. Kalau kamu mau bayarin tiketnya aku langsung cus deh kesana. Katanya kamu tambah bulet. Enak-enak ya makanan disana? Mbok ya aku dibawain mas. Hehehe Aku kangen Mas. Apalagi disaat-saat sulit kaya gini. Inget nggak sih Mas, sekitar empat tahun lalu aku galau milih jurusan kuliah dan gara-gara kamu, Mas, aku terdampar di kampusku sekarang. Literally, gara-gara kamu. Sekarang aku lagi galau lagi, Mas, sama masa depanku. Kalau kamu di sini pasti asik ada yang bisa diajak ngomong dan ngasih semangat. Ya, kaya 4 tahun lalu. Seneng banget denger kabar kamu mau dipindah ke Jakarta, kaya yang selama ini kamu pengen, balik ke kampung halamanmu. Aku nan

Soulmate (#30harimenulissuratcinta)

Image
Halo, Mat. Hari ini tanggal 22 Februari 2016. Tepat satu bulan lagi, Mat, kamu bakalan ngerayain tanggal 22 Maret ke 22 dalam hidupmu. Pas sebulan. Dan jujur aja aku belum tahu mau kasih kamu kado apa kalau tanggal 22 Maret dateng. Tapi untuk tanggal 22 Februari, aku udah punya kado. Ya, surat ini. Beberapa hari yang lalu kamu tanya sama aku tentang bedanya cinta sejati, teman hidup dan jodoh. Menurut kamu itu semua beda, walaupun buat aku kamu nggak menjelaskan dengan jelas bedanya apa. Lalu aku jawab pakai argumenku kalau jodoh itu nggak pasti harus dua orang laki-laki dan perempuan yang end up together , tapi cukup dengan garis takdir yang lagi bersisian, dan dipertemukan itu aja udah jodoh. Ya, kaya kita saat itu. Saat ini. Kalau aku ditanya tentang jodoh, itu tadi jawabanku. Kalau aku ditanya tentang teman hidup, simply , aku akan jawab: Kamu. Aku masih inget super jelas, saat-saat Tuhan pertama kali menjodohkan kita. Hari itu kita baru pertama kali ke

Kepada Tuhan (#30harimenulissuratcinta)

Image
Aku tidak pernah meminta kehidupan Aku tidak pernah meminta dimulainya permainan Tapi yang menjadi kenyataan Kau beri aku kepercayaan Aku tidak mengerti mengenai alasan Aku tidak mengerti mengapa ada cobaan Tapi yang selalu menjadi keyakinan Kau pasti punya tujuan Aku tidak ingin ini menjadi kesia-siaan Aku tidak ingin kalah dalam pertanggungjawaban Tapi semua ini menyisakan tanya dalam kemantapan Kau pasti memberi jalan

Sa-Sayang (#30harimenulissuratcinta)

Image
Halo, Sa! Apa kabar skripsi? Haha aku memilih mengawali surat ini dengan sebuah pertanyaan yang tidak enak dibaca ya? Aku tidak ingat bagaimana kronologis kita bertemu dan berkenalan, maafkan aku. Tapi aku memang harus mengenalmu. Bagaimana pun juga kamu adalah teman sekelasku ketika kelas satu. Salah satu teman paling rajin dan pintar yang pernah aku tahu. Lalu takdir mempersatukan kita dalam satu pertemanan. Pertemanan yang penuh ketulusan. Yang membuat dunia remaja penuh senyuman. Aku selalu mengingatmu, Sa, sebagai senyum yang tak pernah padam. Walaupun mungkin dunia begitu kejam. Walaupun masa depan terlalu mencekam. Senyuman itu belum pernah berubah seram. Yang jelas, bersamamu membuat aku tak bisa diam. Aku selalu mengingatmu, Sa, sebagai hati yang begitu tulus. Kau lakukan yang terbaik yang kau bisa untuk cinta disekelilingmu demi kebahagiaan agar tak tergerus. Kau pikirkan orang lain dahulu sebelum dirimu, hal itu berlangsung terus-menerus. Aku

Dini-ku (#30harimenulissuratcinta)

Image
Suatu hari di depan diorama Keraton Yogyakarta. Aku masih ingat tentang seorang gadis berusia 15 tahun, mengucir rambut keritingnya di belakang kepala. Menuliskan sesuatu di kertas yang ia bawa-bawa. Namun gadis itu tersenyum begitu manis ketika ku ulurkan tanganku untuk menjabat tangannya. Wajahnya sangat hangat dan ramah, aku bisa merasakan kenyamanan sekejap saja. Gadis itu berasal dari Pekanbaru, tempat yang sama sekali aku tidak tahu ketika itu. Adalah teman sekelasku ketika masih kelas satu. Ia suka sekali warna ungu. Ia baik sekali hatinya. Mau melakukan apa saja demi teman-temannya. Pandai sekali ia meracik makanan dan hebat sekali ia dengan pekerjaan rumah tangga. Keperempuanan gadis itu juga diimbangi dengan kemampuannya berhubungan dengan alam, juga motor Satriya. Lalu rambut ikal itu diluruskannya. Kawat dipasang di giginya. Si manis kini semakin dewasa. Ia semakin cantik saja. Dan lalu ia memutuskan memasang hijab di kepalanya. Membuat gadis itu

Untukmu, Cinta Pertamaku (#30harimenulissuratcinta)

Image
Halo selamat malam, cinta pertamaku. Apa kabarnya kamu? Terakhir kali aku denger kabarmu sih kamu habis putus dari pacarmu yang temen SMA-ku itu. Terus terakhir kali aku ngecek IG-mu itu aku liat fotomu tinggal satu, foto kamu sama tim MAPALA kampusmu. Kok dihapus semua sih fotonya, Ras? Tanda move on gitu ya dari mantanmu? Move on emang suatu perkara serius dalam hidup. Itu juga yang terjadi sama aku, waktu aku mau move on dari semua cinta yang nggak berhasil dalam hidupku, termasuk kamu. Mungkin kamu pakainya IG ya, Ras, kalau aku pakai diary. Dan kamu tahu nggak, waktu SMP aku punya diary tebeel banget, diary yang aku pakai dari kelas 1 SMP sampai awal SMA dan itu mostly isinya semua tentang kamu. Percaya nggak percaya, sampai detik aku nulis ini, diary itu masih ada, dan sampai kapanpun nggak akan pernah aku buang, nggak akan aku hilangkan dengan sengaja. Soalnya, semua pengalaman cinta pertamaku itu buat aku indah. Sakit sih, mostly, tapi indah, Ras. Nggak ada s

Cintaku, Indonesia (#30harimenulissuratcinta)

Image
Halo Indonesia! Bohong kalau dibilang saya tidak sering mengeluh tentang sampah dimana-mana. Atau tentang tembok jalanan yang tidak bisa awet seperti adanya warnanya karena ulah tangan-tangan penggenggam cat pylox. Atau tentang budaya antri. Atau tentang lalu lintas yang semrawut. Bohong kalau dibilang saya tidak punya mimpi bahwa suatu hari nanti saya tidak ingin meninggalkan Indonesia untuk menuntut ilmu atau berkarir. Atau untuk melihat secara langsung keindahan dunia yang selama ini selalu dibicarakan orang. Bohong kalau dibilang saya tidak ingin memperdalam bahasa asing, padahal menulis dengan EYD saja saya masih kurang. Atau bahasa daerah saya sendiri saja saya masih luput. Tapi Indonesia, ternyata teori cinta berlaku sekali pada rasaku untukmu. Mereka bilang, cinta mampu menerima segala ketidaksempurnaan. Ya, saya kesal dengan sampah, atau coretan pylox, atau orang yang tidak bisa mengantri, atau lalu lintas semrawut, tapi sekesal-kesalnya saya, pada

Buat Rara (#30harimenulissuratcinta)

Image
Halo, Ra! Aku bingung mulainya gimana ya? Kepengen bikin surat yang bener-bener surat nih, yang nggak usah puitis-puitis amat tapi di hati kamu kerasanya tetep puitis. Cailaaaah. Kita temenan udah lamaaaaaa banget ya, Ra? Kerasa nggak sih? Dan tahu nggak sih, kamu tu ya selalu beberapa langkah di depanku. Selalu bikin aku ngerasa kamu itu ‘wow’ bangetlah. Nih. Jaman SMA, kita semua kalo nyontek PR sama siapa coba kalau bukan kamu? Wawasan kamu yang luas banget dan kamu yang smart banget bikin aku dulu rasanya kaya butiran debu aja. Terus sekarang, bisa-bisanya diantara kita kok ya kamu yang lulus duluan. Makin kaya remahan roti deh aku. Fashionable banget. Aku suka banget gaya mu, Ra. Kamu punya style kamu sendiri dan kamu nggak malu juga pede banget. Aku suka banget kalo liat cewek yang percaya sama dirinya sendiri kaya sebodo amat orang mau bilang apa, selama nyaman ya so what. Cuma Rara yang mau-maunya ditelpon tengah malem gara-gara aku patah hati si Daesu

May-nificent (#30harimenulissuratcinta)

Image
Hay May! Suatu hari di masa putih biru aku berjumpa dengan kamu. Bukan suatu jenis pertemuan yang memorable memang, tapi aku bisa mengingat bagaimana signifikannya kamu di saat itu, di tempat les yang sama denganku dan tidak ada sepatah katapun. Di suatu hari di masa putih abu-abu sekali lagi aku berjumpa denganmu. Lagi lagi bukan suatu jenis pertemuan yang memorable, karena pada saat itu takdir memberikan kita kelas yang satu, jadi aku pun harus bertemu denganmu mau tidak mau. Lalu waktu berlalu, bahwa kita pada akhirnya menjadi satu kumpulan, siapa yang tahu. Bahwa persahabatan ini telah tujuh tahun berlalu juga tidak pernah ada yang tahu. Saat ini maupun tujuh tahun lalu, kamu tetaplah menjadi sesuatu yang mencengangkanku. Dari motor laki-laki yang setiap hari kau tunggangi, rasa percaya diri, gigih dan semangat hidup yang tinggi. Juga tentang hidup ini, mungkin diantara kami kamu bukan yang paling tinggi, tapi kedewasaanmu sungguh sudah tidak diragukan lagi.

The Ticking Things (#30harimenulissuratcinta)

Image
Aku tidak pernah memberimu nama Dan yah, kamu bukan yang pertama Dia, sang pioneer, dilingkarkan di pergelangan tanganku oleh lelaki yang paling menginspirasiku di dunia. Usiaku masih tujuh ketika hal itu terlaksana. Dan pria itu memperkenalkanku pada sesuatu yang sangat berharga. Masa. Benda itu menemaniku sejak aku SD hingga SMA, sejak kau ada hingga tiada. Hingga pada akhirnya ia pun sudah tak mampu ku selamatkan karena usia. Si hitam mini sahabat sejati kala itu digantikan oleh hadiah usia ke tujuh belas dari ibunda. Apa yang terjadi pada si putih pun kini sudah terlupa. Yang ku ingat aku lalu bertemu denganmu, hadiah dari orang yang sangat tidak ku suka. Yang mampu membeli jam digital dengan harga yang berjuta, tapi tetap masih gagal membuat hatiku terbuka. Aku tidak pernah menyangka bahwa kehadiranmu mampu ku terima. Jam digital perlambang perdamaian juga harapan dari orang yang ingin ku cinta. Hay, jam digital dengan harga juta, buatku kau bukanl

A Message from Heart to Kang Daesung (#30harimenulissuratcinta)

Image
I intended to make this letter like a proper letter. Yes, because its for you, my one and only Kang Daesung. Hello, Daesung oppa! Yes, it seems like I will call you ‘oppa’ for the rest of the letter. Its simply because you are older than me and you’re a ‘namja’ right? At first, I want to introduce myself. My name is Luthfinta and I’m from Indonesia. This year I will be 22 years old and I’ve met you twice. Ok, not literally ‘met’, I watched you live. First when you came to Indonesia to promote Kakao Talk and second when you held your MADE concert with your Bigbang mates last August. Ya, just for you know, it was rough and hard just to go to Jakarta and watched you and other Bigbang members but it was worth it. Ok, I want to tell you the very first time I fell in love with Bigbang. Well, it was you the reason why I love Bigbang soooo much. If many people fell ini love for Haru-Haru or Lies or Last Farewell but for me the one catch my heart was Tell Me Goodbye e

The Chance (#30harimenulissuratcinta)

Image
I dedicate this story for you.  I've been told not to tell anyone about things we had. I've promised you I wont ruin things.  By this, I just wanna let you know that you are important enough for me to receive this.  Well this is it.  The Chance “Yes! Akhirnya guys, PERADABAN!” seru Ahmad, salah satu teman satu kelompok KKN-ku. Pesawat yang aku tumpangi dari Bandar Udara Sultan Iskandar Muda Aceh baru saja mendarat dengan mulus di Bandar Udara International Soekarno Hatta. Aku melihat jam tanganku. Masih ada 4 jam lagi sebelum penerbangan selanjutnya membawaku dan ke-23 temanku kembali ke Jogja. “Jalan-jalan yuk,” kata Beta sambil mencolek bahuku.

Revo (#30harimenulissuratcinta)

Image
Sejak lima tahun persahabatan ini terjadi Tidak ada yang lebih mengerti Tentang setiap destinasi Yang harus ku tempuh setiap hari Kamu selalu disini Walau sering sekali ku sakiti Oleh bahan bakar yang tidak penuh terisi Atau roda yang tipis karena lupa ku ganti Jatuh bangun hingga 15 kali Torehan luka di kaki Juga goresan di bempermu telah menjadi saksi Bahwa kebersamaan ini tak akan pernah terganti

Untuk Si Sangar Berhati Malaikat (#30harimenulissuratcinta)

Image
Sumpah, mau mulai pakai kata-kata apa ya yang bagus buat kamu, Ras? Mau nulis yang puitis, tapi aku geli sendiri kalau ngabayangin bakalan kamu yang baca surat ini. Mau pakai yang santai dan biasa aja kaya begini, tapi nanti kamu merasa didiskriminasi.  Jangan merasa didiskriminasi ya Ras, merasalah jadi orang super special, karena memang itu alasan keberadaan surat ini. I love you, Ras. Kamu wanita ‘sangar’ pertama yang punya hati bak malaikat yang pernah aku tahu. Perwujudan nyata seorang teman sejati yang selalu rela menolong, rela berkorban, berteman sama siapa saja dan nggak pernah egois. Selalu mementingkan kepetingan orang banyak dulu baru dirimu sendiri. Kamu selalu bilang bahwa kamu bukan orang seperti itu. Bahwa kamu deep inside adalah manusia jahat. Hah. Gawat Ras, masa kamu nggak kenal sama siapa dirimu sendiri? Kamu adalah orang pertama yang selalu aku datangi setiap aku butuh cerita. Orang yang selalu bisa memberikan aku insight akan ha

My 5 Mood Boosters from LAZADA

Image
Lately, my job, my projects and my final essay sure taking me in to the restless kind of life. I don’t have time to take some trips either with family or friends even on holidays, even I don’t have time for myself. Oh God, these things really burns me out.  But the good news is: I am a girl.  What is so good of being a girl?  To boost up the mood of a girl is practically not that hard. Just give her the chance to sneak peak to some shops and let her to pick her favorite stuff and voila! the dark mood will soon disappear. Its instant and effective. Hehehe  Thanks God there is LAZADA in this world! Its 2016 and you are positively living in the jungle if you don’t know LAZADA, the coolest online shopping e-commerce with VERY MUCH products offered. When I said ‘very much’, I mean everything! And I’m not joking. You can found home appliances, watches, computers & laptops, toys, games, fashion items and many more. And you can get anything you want without set you

Halo Ulli! (#30harimenulissuratcinta)

Image
Halo Uli! Bagaimana kabarmu saat ini? Aku sungguh berharap hari-hari mu penuh warna-warni dan terus diberkati Aku masih ingat waktu aku melihatmu pertama kali. Kamu melintas koridor menuju kelasmu pada suatu pagi. Tanpa senyum dan berjalan bak peragawati, menurutku saati itu kamu terlihat begitu ngeri. Saat itu untuk bisa berteman denganmu pun tidak pernah terbesit sama sekali. Lalu Tuhan membuat scenario sendiri. Memberikan kami satu kelas untuk dimiliki. Lalu kami pekenalan pun dimulai. Percakapan juga mulai teruarai. Lalu kami mulai saling berbagi tanpa disadari. Ulli, aku masih teringat akan telpon setiap hari. Entah demi pekerjaan rumah atau sekedar mencurahkan emosi. Hampir setiap adzan maghrib selesai, aku selalu mendengar suara atau sekedar rajukan yang unyu sekali. Bahagia bisa mengenal Ulli. Salah satu gadis unik yang pernah aku kenali. Membuat aku merasa bahwa bukan hanya aku satu-satunya yang begini di dunia ini. Uli adalah pintu pertama yan