Cintaku, Indonesia (#30harimenulissuratcinta)



Halo Indonesia!

Bohong kalau dibilang saya tidak sering mengeluh tentang sampah dimana-mana. Atau tentang tembok jalanan yang tidak bisa awet seperti adanya warnanya karena ulah tangan-tangan penggenggam cat pylox. Atau tentang budaya antri. Atau tentang lalu lintas yang semrawut.

Bohong kalau dibilang saya tidak punya mimpi bahwa suatu hari nanti saya tidak ingin meninggalkan Indonesia untuk menuntut ilmu atau berkarir. Atau untuk melihat secara langsung keindahan dunia yang selama ini selalu dibicarakan orang.

Bohong kalau dibilang saya tidak ingin memperdalam bahasa asing, padahal menulis dengan EYD saja saya masih kurang. Atau bahasa daerah saya sendiri saja saya masih luput.

Tapi Indonesia, ternyata teori cinta berlaku sekali pada rasaku untukmu.

Mereka bilang, cinta mampu menerima segala ketidaksempurnaan.

Ya, saya kesal dengan sampah, atau coretan pylox, atau orang yang tidak bisa mengantri, atau lalu lintas semrawut, tapi sekesal-kesalnya saya, pada akhirnya toh saya menyerah, saya tidak berpikir untuk meninggalkanmu.

Mereka bilang, cinta adalah rumah, tempat hati selalu kembali.

Ya, sejauh apapun saya melangkah, hanya padamu lah, Indonesia, saya selalu kembali.

Mereka bilang, cinta adalah memberi tanpa mengharapkan kembali

Ya, mungkin saat ini saya belum mampu memberikan apapun untukmu, tapi itulah salah satu tujuan hidup saya, memberikan sesuatu yang terbaik untukmu, memberikan manfaat dan berguna bagi negara saya, ya, dirimu, Indonesia ku.

Itu janji saya padamu

Karena, ya, saya cinta kamu.

pict: http://img13.deviantart.net/07d2/i/2006/288/2/1/sang_merah_putih_by_bl3ss3d.jpg

Comments