The Ear

gue bukan mau bikin sekuel atau versi plesetan film horornya Jessica Alba yang The Eye ya. secara satu, gue amat sangat benci film horor. dua, gue merasa memlesetkan karya bangsa lain itu sama aja mempermalukan nama bangsa gue (ceileh). tiga, kalo gue mau jadi peran utamanya, jelas gue bakalan jadi bahan cemoohan mengingat gue dan Jessica Alba yang sama cuma sama-sama manusia doang.

so.....
gue cuma mau menceritakan sebuah kisah tentang seorang gadis item manis (oke, muntahlah) bernama Finta which is itu gue sendiri yang baru saja mengalami gangguan pada salah satu organ pancaindra bernama telinga alias kuping selama 3 hari.

Selasa, 25 Oktober 2011

gue baru nyampe rumah sekitar jam 6-an gitu. berasa badan lengket dan rambut lepek, gue pun memutuskan untuk mandi keramas. masuklah gue ke kamar mandi dan mandilah gue. lalu keramaslah gue. pas gue lagi asik-asik bilas shampo dari rambut gue, tiba-tiba ada air yang tak diundang masuk ke kuping kiri gue.

sontak. gue langsung heboh.

papak gue mengajari teknik kalo kemasukan air gue disarankan menambahkan air di kuping yang kemasukan air lalu memiringkannya sebentar terus dikeluarin, menurut teori dan pengalaman yang udah-udah, air akan keluar dan kuping akan plong.

tapi yang terjadi pada gue saat itu adalah.... air yang nyangkut makin banyak. gue makin budek.

lalu gue ingat saran yang dianjurkan mantan pembantu uti gue.
"dek kalo kupingnya kemasukan air, kamu lompat engklek (satu kaki) terus kepalamu dimiringin, sisi yang kemasukan air dibawah. nah terus kuping yang satunya, yang ga kemasukan air dipukul-pukul pake tangan. gitu terus sambil lompat-lompat."

dulu gue pernah mencoba, yah walopun keliatan kaya orang idiot tapi dulu kuping gue langsung kincling.

tapi yang terjadi pada gue saat itu adalah.... gue malah menjadi orang idiot yang kepleset, soalnya gue dengan idiotnya lompat di kamar mandi yang lantainya penuh air.

gue desperate. lalu memutuskan untuk segera menyelesaikan ritual mandi.

sekeluarnya gue dari kamar mandi, berbekal cotton but, gue mengorek-ngorek kuping gue. bukannya berhasil, kuping gue makin sakit. gue menyerah dan mengingat nasehat dari salah satu simbah gue yang berbunyi...
"udah kalo diapa-apain gabisa, dibiarin aja. lama-lama kan keluar sendiri airnya"

dan itulah akhirnya yang gue lakukan sepanjang malam.


Rabu, 26 Oktober 2011

gue bangun pagi dengan kuping yang asing. maksud gue, kuping sebelah kanan berfungsi dengan baik dan yang sebelah kiri gak niat idup. jadi ritual gue untuk membiarkannya ternyata gak sukses.

lebih ngeselin lagi adalah habis mandi pagi, kuping gue makin ganjen aja dia sama air. jadilah makin budek ini kuping -____________-

di sekolah.

Ega ngelawak, sekelas ketawa, gue diem bloon gak dong.
Tiwi melontarkan gosip, semua ber-wawwow ria dan melontarkan berbagai macam tanggapan, gue melongo dan bertanya "apa sih?"
Guru ngejelasin, gue berasa nonton film bisu.

gue desperate.

thanks to temen sebangku gue yang bernama Likun, yang dengan sabar mengulangi setiap kata-katanya tiap gue gak denger. dan atas jasa besarnya mau ngulangin kata-kata orang-orang yang berbicara dan gue ga denger. emang Likun adalah pahlawan dunia. sini gue kasih ciuuuums :*

gue harus melakukan suatu tindakan. sebelum gue budek beneran. sebelum Likun bosen jadi temen sebangku gue. GUE HARUS BERTINDAK!!

gue pun memutuskan untuk.................. Ear Candle.

kenapa Ear Candle? kenapa bukan THT?

satu, gue membayangkan gadis unyu macam gue harus menghadapi hiruk pikuk riuh ramai rumah sakit sendirian........ ntar kalo gue ilang gimana? ntar kalo cleaning servisnya ngirain gue personel mereka yang hilang dan terus membawa gue ke kantor CS dan memasangkan seragam CS dengan paksa dan menyuruh gue ngepel koridor rumah sakit gimana? (oke ini lebay)

dua, pada dasarnya gue emang mengimpikan saat saat dimana gue bisa punya dialog unyu sama papak gue begini...

finta: pak minta uang dooooong
papak: buat apa?
finta: ke salooooon
papak: ngapain?
finta: ear candle. kupingku kan kotor
papak: kok gak THT?
finta: (muka licik) kan lebih murah ear candle. lagian enak katanya.
papak: (yang gak ngerti apa itu ear candle) yaudah berapa? (buka dompet)
finta: (ketawa setan)

intinya gue punya alasan untuk nyalon dan dibayarin :B

sepulang sekolah, sebelum les, gue ditemani Faida berangkatlah ke salah satu salon elit di jogja. gue dengan tujuan utama gue yaitu ear candle dan Faida potong rambut.

singkat cerita, gue ear candle. well, it works. kuping gue bersih. sempet lega karena airnya keluar. tapi..... kesenangan itu cuma terjadi 5-10 menitan. menit-menit berikutnya, kuping gue kembali budek dan berdengung. gue nangis dipojokan.

ini tidak beres.

Rp 35.000 melayang percuma. kayaknya gue kualat sama papak gue.


Kamis, 27 Oktober 2011


hidup gue makin hina.

gue harus sembuh.

gue bertekad gak akan jadi anak sok gaul lagi dan akan ke THT dengan manis.

maka sepulang sekolah, which is jam 6-an, gue langsung menuju kamar kakak sepupu gue, Kak Runi.

finta: kak, sibuk?
kakak: kenapa fin?
finta: anterin ke THT dong kak di apotek *piiiiiip*
kakak: oke. jam berapa?
finta: jam 7-an.
kakak: sip.

dan ternyata, gue ketiduran dari jam setengah 7 dan baru kebangun jam 10 malem. -_____________-


Jumat, 28 Oktober 2011

gue mulai terbiasa mendengar dengan satu kuping. tapi tekad gue untuk menjadi manusia normal dengan 2 kuping tetap kuat. jadi jam 7 malem, gue ke apotek *piiiiiiiiiiip* itu. sendirian. soalnya kakak ada ujian di tempat les-nya.

dengan ndembik gue datang ke itu apotek. daftar. dan mengantri.
sampai akhirnya gue dipanggil.

gue masuk ke ruangan dokternya. DOKTERNYA MUDA GANTENG!! *nari streaptease*

oke... kembali ke topik.

dokter: kenapa mbak
finta: ini dok, kayaknya kuping saya kotor deh. kemaren kemasukan aer blalalalalaaaa.....
dokter: mbaknya lagi batuk apa pilek?
finta: nggak
dokter: oh ya, sini saya liat dulu.

dan yang terjadi adalah dokter ini mengorek-ngorek kuping gue. kalo sakit gue disuruh bilang. oke, gue gak bilang gue kalo gue kesakitan. gue cuma meringis. tapi dokter ini sungguh ganteng dan mengerti, jadi dia bertanya "sakit ya mbak?" gue hehahehe aja. lalu dia menyemprotkan cairan ke kuping gue. sambil nunggu itu cairan masuk dan meresap, si dokter ganteng menyiapkan alat yang bunyinya zrrrrrrrrrrrrrrrrt gitu. ngeri. gue merem.

singkat cerita. dengan perjuangan. sampe perut gue mules. akhirnya. makhluk laknat bernama kotoran kuping. oke biar lebih heboh KOTORAN KUPING itu. yang dosanya amat sangat besar karena telah menyurupi kuping tak berdosa gue. akhirnya. keluar juga.

plong.

gue merasa lahir kembali.

gue bersorak. nari india. dan dokternya ndomblong. (nggaklah)

mau tau kotoran itu seberapa? segede kerikil. berwarna hitam. warna dosa. serius. serem. you dont want to see that.

berkat kegantengan dokter itu, kotoran kuping gue yang ganjen itu mau keluar juga. makasih pak dokter :*


Sabtu, 29 Oktober 2011

seperti biasa, pulang sekolah, gue ke kelas sahabat-sahabat gue, XII IA 4. dan dengan sangat meriah dan suara menggelegar, gue mengumumkan kabar gembira bahwa kuping gue udah gak budek lagi.

dan mamat berkata

"kayaknya budekmu itu karma deh fin. biar kamu tau aja rasanya budek itu nggak enak. soalnya kamu tiap hari bikin orang budek gara-gara suaramu. kayaknya Allah berharap kamu insap dan ternyata...... gagal"


gue meringis.




pesan moral:
1. rajinlah bersihin kuping.
2. jangan suka nyari kesempatan dalam kesempitan. THT mah THT aja gausah sok gaul ear candle segala.
3. kalo kepaksanya ke THT, carilah dokter yang ganteng ;)




Comments