Semesteran dan Masa Depan

jadi ceritanya adalah dari gue dan seluruh pelajar kota yogyakarta hadiningrat tercintah ini sedang melaksanakan semesteran.

semesteran.

sungguh suatu kata yang menggambarkan suatu makna menyeramkan dibenak gue.
bukan karena si semesteran itu sendiri, tapi karna "fin, ini UDAH semesteran," which means, hari-hari menuju UAS, UPRAK, UNAS dan gongnya SNMPTN semakin deket.

kurang lebih 3 bulanan lagi.

meeeeen, gue belom siap! gue sama sekali nggak bisa ngebayangin ini adalah bulan-bulan terakhir menuju ditentukannya masa depan gue. apakah gue akan menjadi seorang seperti Tina Thalisa atau Rossiana Silalahi atau mungkin aja Fitri Tropica atau lebih bejo lagi seperti Sri Mulyani atau malah gue akan menjadi sosok mulia yaitu ibu rumah tangga yang mengabdikan diri pada suami dan anak, bagi gue itu semua sedang ditentukan selama bulan-bulan ini.

kalo gue berjuang keras dan pada akhirnya gue nyangkut di jurusan yang keren dan cocok sama bakat gue, gue akan menjadi orang keren selama sisa waktu gue. kalo gue akhirnya salah jurusan dan mendapat jodoh yang nggak salah jurusan dan menjadi keren, maka gue akan menjadi wanita mulia. tapi kalo gue salah jurusan dan jodoh gue juga salah jurusan dan akhirnya kita berdua harus banting tulang buat idup, nah sisa waktu itu bakalan jadi wanita kecapekan.

tinggal pilih.

gue adalah orang yang percaya bahwa untuk mencapai sebuah kesuksesan itu harus melalui perjuangan. melihat perjuangan gue yang menurut gue masih gini-gini aja, gue amat sangat ngeri membayangkan deretan ujian yang gue sebut diatas.

oke, nggak usah ngomongin yang masih 3 bulanan lagi deh apalagi masa depan. ngomongin yang tadi siang aja udah bikin kagol setengah mati.

hari semesteran pertama. bahasa indonesia sama PKn.

gue menganggap kerjaan bahasa indonesia gue lancar lah ya tanpa toleh-toleh dan agak improvisasi tapi yang penting lancar aja.

nah PKn. meen, gue belajar sampe jam 2 pagi ngegarap soal taun lalu yang menurut filing gak akurat gue, itu bakalan keluar mengingat gurunya lumayan baik (dan sepertinya agak males bikin soal baru) kaya yang udah-udah.

berbekal ingatan dan teori soal tahun lalu, gue pede aja masuk kelas. gobloknya gue, gue gak baca apa-apa diluar materi soal tahun lalu.
dan JENG JEEEENG!
begitu baca soal pertama, mental langsung down. bedaaa buanget nget nget! asem!

hah. yah intinya tidak happy ending.

kesimpulannya, usaha gue yang minim tentang PKn itu akhirnya berbicara pas ujian sebenernya. gue yang meng-underestimate soal malah diketawain soal pas ujian. ironis.

jadi, gue berniat tidak akan meng-underestimate hidup gue 3 bulan mendatang yang akan diwarnain sama ujian. gue nggak mau berakhir ironis. kecuali gue bisa menggaet seseorang macam Shahrukh Khan yang profesional.



karena gue nggak minat jadi wanita kecapekan. apalagi kalau keluarganya nggak bahagia.



*matiin leptop* *ngerjain integral*





Comments