Jedamu

mungkin 
karena dewata menyimpangkan garis kita

kamu,
pernah disana
menyelimuti dinginnya hariku
menyelami relung emosiku
menjaga dan menyelamatkan rupaku

lalu aku,
imajiku tak kuasa menahan tanpamu

mungkin seharusnya aku tidak perlu menyibak kelambu
dan mengubah semua menjadi debu
mungkin aku masih bisa nikmati hadirmu
tersenyum terhadap semua proteksimu

kini menelusur sosokmu dalam jarak
mengintai senyummu dalam kedipan
mengendus baumu dalam kelebatan
lebih indah terasa

melangkahlah tanpa kelok. 
hiraukan aku, aku hanya jeda dalam kisah sempurnamu
juga kerikil tajam yang mungkin hancurkan cintamu
jangan berpaling, meski ronta dan kecewaku luruhkan emosimu

biarkan aku,
dibalik punggungmu

merindukanmu





Photobucket