Posts

[Life] Dear Gemini

Image
Dear Gemini, Hanya Tuhan yang benar-benar tahu apa yang terjadi. Dari hari di mana aku mengakui aku patah hati hingga detik ini. Walau komunikasi sudah dimatikan, tapi hidup tetap berjalan. Kau menjadi tumpuan empat kaki dan aku berjalan sendiri.  Jika kau tanya tentang perjalananku, aku berjalan pelan-pelan. Kunikmati pemandangan di sekitarku. Aku tidak banyak berbelok. Aku takut menyimpang dari jalur yang aman. Aku takut tersesat. Aku hanya lurus terus sambil mencari arti dari semua yang terlihat dan terasa. Termasuk rasa rindu untukmu yang datang sesekali menghampiriku.  Ya, ini rahasia besar, tapi aku masih sering rindu. Dan ini kali pertama aku mengungkapkannya setelah terpendam menahun.  Gemini, kukira aku tak akan pernah sembuh. Kuikhlaskan terhantuimu sebagai cobaan Tuhan untukku. Namun, beberapa waktu lalu, Tuhan memberi hadiah yang luar biasa indah padaku. Sebuah titik balik di mana aku bisa sepenuhnya melepasmu. Gemini, kau mengenalku sebagai seorang pejuang yang tangguh. T

[Life] Tentang Pertanyaan di Kepala

Image
Bagaimana ya caranya menjelaskan ini semua?  Banyak hal yang terlalu berantakan di kepalaku yang begitu ingin aku urai dan aku tumpahkan sesederhana mungkin. Karena ya, aku memang membutuhkannya. Sebuah wahana bercerita yang apa adanya, tanpa pretensi. Jika bisa dilengkapi sepasang mata, itu mungkin lebih baik. Tapi yang aku punya adalah sebuah buku harian online yang sudah menemaniku sejak remaja. Jadi aku bisa sedikit berpura-pura bahwa ada sosok yang benar-benar menyimak dan benar-benar peduli. Apa memang hidupku sesepi itu? Bisa iya. Bisa juga tidak. Entahlah. Aku bekerja, setiap hari aku dikelilingi manusia. Aku punya aktivitas rutin sepulang kerja, aku bertemu manusia. Aku bersuara, tapi tidak pernah benar-benar bicara. Mereka yang kulabeli sahabat juga punya hidup mereka. Janji bertemu yang hanya jadi rencana itu sudah biasa. Pertemuan yang berakhir menjadi gambar dan tawa kosong juga sudah biasa. Setidaknya ada kabar, semua baik saja. Apa itu mengganggu? Tidak juga. P

[Life] 28!

Image
Halo 28! Saat aku menuliskan tulisan ini, langit hitam sedang bergemuruh menemani derasnya hujan yang membasahi Jogjaku. Pandemi omicron sedang merajalela. Vladimir Putin sedang dicerca habis-habisan karena aksinya mengobrak-abrik Ukraina. Aku baik-baik saja. Setelah kurang lebih dua minggu kujalani di rumah saja. Menikmati kehidupan yang sederhana. 10 hari dikurung pandemi, sementara hari lainnya, pencernaanku menjerit minta perhatian. Tidak masalah. Tuhan punya caranya untuk mengijabah doa-doa umatnya. Aku pernah mengkhayalkan mengambil cuti seminggu full dan merayakan pergantian usia dengan bangun siang. Lalu Tuhan benar-benar mengizinkannya. Aku benar-benar diberi waktu luar biasa banyak untuk beristirahat dan bangun siang. Hanya saja, tanpa manusia-manusia yang kuharapkan ada di hari spesialku. Waktu sudah berganti, tapi hatiku masih di tahun-tahun kemarin. Gegap gemerlap riuh canda tawa dan bombardir cinta di segala media, itu yang biasa aku dapatkan di tanggal 2 Maret

[Life] 2021 in Recap

Image
The truth is I’ve been wanting to write this since the end of December 2021, but here I am with all the excuses in the world to validate why I just hit my keyboard today. 2021 was something. This is what happen when I didn't really know what I had wished for. And when that wish comes true, my life gone upside down.  It begins with something so unpredictable and causes some emotional turmoil but at the end of the day, I survived. I cried. A lot. It was not an easy situation. A situation that shattered my way of thinking and the principles that I had always held high. It leads me to make insanely stupid baseless decision, with no purpose. Thank God for getting me back on the right path.  I always love how God takes care of me. I surrounded by great and nice people that want nothing from me except my happiness. In the darkest side of a tunnel, slightest light shines brighter. And that’s what these people means to me. They are just there. Lending me their shoulders to cry on. Comforts

[Life] Back to You

Image
A simple sorry that came out from your lips was the game changer. I could feel it by the tight of your arms when you put me in to your hug, that you mean it. You don’t want to lose me. Those teary eyes of yours are enough for me to come to my sense that I don’t want to lose you either. I just needed time. As much as you can give me, cause I don’t need another deadline to love or leave.  This time too. Through this whole week, over cups of tea in the evening and night talks, I realized this is the best decision. To be with you, learning to love your every side all over again. Make peace with your choice. Put it in to my daily life. Trying not to make any scene. Turn my misery in to poetry.  I want to be with you as long as I can. Despite of your inability to translate my behavior and your insensitivity towards my feelings, you are still the my best person. I want to cheer for your happiness. I want to be part of your joy. For the rest of my life. As time is ticking and your hair grow wh