[Life] Untuk Taurus



Aku pernah meminta Tuhan untuk mencintai “manusia”. MemintaNya untuk menghancurkan kesombonganku sehingga aku bisa melihat lebih jelas. Kualitas yang telah Ia berikan dengan rata porsinya, yang seharusnya tidak berhak aku hakimi apapun alasannya.

Lalu inderaku menangkap sosokmu.

Kamu adalah semua yang tidak akan menarik mataku. Tidak pada pandangan pertama juga selanjutnya. Namun nyatanya, matamu menawanku. Misteri, teka-teki dan labirin baru yang menggelitik penasaranku. Kini, aku hilang di dalamnya. Jika matamu adalah semua gulita yang ada di dunia, cahaya hanyalah ilusi. Aku masih tidak melihat apa-apa selain gulita itu sendiri.

Kamu adalah semua bunyi yang tidak akan mencapai telingaku. Tidak pada pendengaran pertama juga selanjutnya. Namun ketika kamu mengucapkan namaku, aku mendengar melodi paling indah di dunia. Kini, seperti kaset rusak, suara itu tak berhenti berputar di kepalaku.

Kamu adalah semua aroma yang tidak akan kuhidu. Tidak pada penciuman pertama juga selanjutnya. Namun ketenangan hadir setiap saat hidungku menemukan wangimu. Kini, tidak ada lagi parfum yang aku mau selain kehadiranmu. Andaikan ada wadah yang bisa menguncinya, mungkin hanya hatiku.

Kamu adalah semua gerak gerik yang tidak akan pernah aku gubris. Tidak pada gelagat pertama juga selanjutnya. Namun perilakumu seumpama balerina yang menari indah dalam panggung hidupku. Pertunjukan sempurna yang tak ingin kulewatkan dan tak akan kuizinkan usai. Kini, kamu menjadi orang nomer satu yang kutuju. Dan kamu tetap di situ. Mempersilakan diriku untuk semakin bergantung padamu.

Kamu adalah semua paham yang ingin kuabaikan. Tidak pada pokok pikiran juga semua kalimat penjelas. Namun kamu adalah pandora yang tak ada habisnya mengejutkanku. Setiap kali kamu berkelit, aku malah tidak mampu berkutik. Kamu yang ajaib, tuturmu sungguh magis. Kalimatmu membuatku merasa menjadi gagasan. Mengembangkan senyuman hanya dengan sebuah alasan.

Kamu adalah semua yang tidak aku miliki. Tidak pada awalnya juga pada akhirnya nanti. Namun, kamu dan aku tetap tidak pergi. Tidak bisa pergi.

Taurus, kamu adalah “manusia” pertama dalam hidupku. 

Terima kasih telah memanusiakan aku.





Comments