The Meaningful 19th Birthday
Mungkin udah termasuk terlambat buat cerita ini, tapi aku pengen nyimpen cerita ini sebagai kenangan yang indah, yang suatu hari nanti, kalau penyakitku yang suka ngerasa sendiri dan kesepian atau ngerasa diriku nggak penting dan nggak berharga itu kumat, setelah baca cerita ini, aku bisa cheer up lagi.
Ini cerita tentang ulang tahunku yang ke 19. Ulang tahun yang kalo bisa dirangking, termasuk dalam daftar best of the best-nya ulang tahunku seumur hidup.
Well, its gonna be a real long post.
***
Waktu itu, kurang semenit lagi tanggal 1 Maret 2013 bakalan berakhir. Aku didalem kamar, duduk diatas kasur sambil menggenggam jam tangan digitalku, mengikuti second demi second bergugurannya usia 18 tahunku.
55.... 56....57....58....59.... 00:00!!!!
CIHIYYYY!!!!!
Aku peluk si gendut yang ada disebelahku, seolah-olah dia ngucapin, "Selamat 19tahun pacaaaar!!". Terus dengan absurd aku menengadahkan tangan dan berdoa barengan sama gendut, mendoakan mimpi dan masa depan yang indah, mendoakan kelapangan dan kesabaran hati dan kekuatan wonder woman yang bakalan menyertaiku di hari-hari kedepanku.
Setelah mengucapkan amin, HP-pun berdering. Nama Dian Annisa Maharani pun shows up di layar HP. dan begitu dibuka, pops! ucapan selamat ulang tahun yang bener-bener romantis as always. Dian emang gak pernah absen sekalipun buat bikin ucapan paling berkesan sepanjang tahun. Dan as always, setiap habis baca ucapan dari Dian, i feel great! really great and.... special. Thank you, honey :)
Lalu menit pun berganti menit, 30 menit berlalu dan nggak ada satupun ucapan ulang tahun masuk.
Ini lebay, but I cried. Apakah setidak-penting itukah aku untuk orang-orang terdekatku? Apakah aku setidak-berharga itukah untuk diingat? Apakah di dunia yang luas ini, cuma Dian yang menganggap aku spesial?
Ya, mungkin yang dibilang orang bahwa aku itu alay itu benar, hatiku dan pikiranku sangat tidak menyepelekan hal ini.
Jadi aku silent HP-ku dan memutuskan untuk tidur dan tidak peduli. Berharap kalau matahari terbit nanti, senyumku juga bisa ikut terbit.
Tapi lalu tanganku gatal. Aku ingin benar-benar memastikan ketidak-pedulian lingkunganku terhadap makhluk alay ini. Dan, TARA!!!! Lots of birthday greetings and wishes flood up my notification! Dari BBM, SMS, twitter, sampe facebook. Suddenly, my mood changed. Aku senyum-senyum sendiri menikmati perhatian-perhatian kecil yang berarti sangat besar dari penduduk bumi yang ditakdirkan mengenal aku. Dan malam itu aku tidur sambil tersenyum.
Pagi datang, aku bangun di pagi pertamaku diusia 19 karena Papak ngebangunin aku. Waktu aku berhasil duduk dikasur dengan mata 5watt ku, Papak peluk aku sambil ngucapin selamat ulang tahun. That was a real WOW!! Nggak ada hal yang lebih unyu daripada seorang bapak yang super sibuk ngebangunin anaknya gadisnya di hari ulang tahun si anak gadis lalu memeluk dengan khidmat dan mendoakan dengan penuh ketulusan untuk kebahagiaan anaknya. Instead of the 19-year-old feeling, at that time, I'd feel like a 7 year old little girl who clung to her father :')
Jam 7 pagi, aku sedang merapikan my-own-broken-ship (kamar) waktu aku mendengar suara-suara tidak jelas berbunyi, "FINTALAY!! FINTALAY!!! WOY FINTALAYYYYY!!!!".
Karena penasaran ada kegaduhan apa di luar, aku keluar. And guess what, ada Sasha sama Arin didepan pintu sambil bawa kue dan lilin sambil nyanyi lagu kebangsaan ulang tahun!! WOOOW!!!
(masterpiece by Ria Fasyah Fatmawati)
Sayang mereka nggak bisa lama karena si Sasha ada acara di kampusnya. Tapi walaupun mereka nggak lama, kedatangan mereka di pagi nan indah itu sangat berarti. Mengingat bahwa Sasha itu super sibuk dengan tetek bengek Farmasi-nya dan dalam beberapa menit dia ada keperluan yg gabisa ditinggal dan dia nyempetin bikin prakarya buat aku dan nyempetin dateng pagi-pagi sama Arin buat ngasih aku birthday cake and surprise, that means a lot to me :')
Kebetulan juga, tanggal 2 Maret 2013 jam 10 itu ada serah terima jabatan IKAMMA (thanks God atas anugrahmu, aku ketrima di HMJ paling kece di FEB itu), jadi disitulah aku, jam 10 pagi itu, udah stand by di kampus untuk acara sertijab.
Dan a big WOW buat aku, waktu temen-temen dan kakak angkatan pada ngucapin selamat ulang tahun dan doa buat aku. Entahlah, tapi pagi itu, aku benar-benar yakin bahwa hal baik masih akan berlanjut.
Bener aja, let me tell you, waktu itu, didalam ruangan sertijab, aku berniat untuk duduk disebelah temanku, Laras. Karena yah, dari awal sampai kampus aku udah sama-sama Laras terus. Tapi, sama Mbak Nina, manajer divisiku, aku diminta duduk bareng anak-anak satu divisiku. It means, aku nggak duduk sama Laras.
Okay, no problemo. Jadilah aku duduk bareng divisiku di sebelahnya Anin. But God still willing to give me a birthday present. Guess what, beberapa menit setelah aku taruh pantat di bangku sebelah Anin, suddenly, my senior, whom i admire during this two semesters in this campus, duduk di depanku persis!! That was not just a WOW but double WOW!!!!! Gilakkkk!! Rasanya mau pingsan aja bisa liat si Mas dalam jarak sedekat itu dan ada dalam radius yg bisa dengan jelas merasakan bau entah-parfum-entah-bau-badan-entah-bau-keringetnya yg menurutku baunya keren banget itu setelah sekian lama cuma bisa liat dari jauh!
You can believe me, karena aku punya saksi, dia bahkan menimpali obrolanku sama Anin!!!! Sumpah, aku nggak pernah ngebayangin hal seremeh-temeh-itu-tapi-amat-sangat-membahagiakan itu bisa terjadi . Di hari ulang tahunku!
Not just that, I have another story. Hari itu, selain aku yang ulang tahun, ada lagi yang ulang tahun, yaitu kakak angkatanku yang bernama Mbak Tisha. Kebetulan, Mbak Tisha masuk ruangan agak belakangan waktu acara mau mulai. Dan waktu Mbak Tisha masuk, whole room nyanyiin 'happy birthday Tisha' include me. Tapi, diantara suara manusia yang cetar membahana nyanyiin 'happy birthday Tisha' itu, ada satu suara yang nyanyi lagu happy birthday itu dengan lirik yang beda jadi 'happy birthday Finta'. dan yah betapa pengen-meledak-saking-bahagianya aku waktu aku tau suara itu punya si Mas! itu bukan lagi a WOW or double WOW or triple WOW, that was SUPER DUPER WOWWWW!!!!!!
Gimana nggak? Meen, itu adalah hari pertama aku bicara sama si Mas, merasakan kehadirannya dari dekat, dan sebagai secret admirer, aku sudah sangat mengerti kastaku. Aku sangat bersyukur dan nggak minta lebih. okay, dengan kalimat belibet ini aku cuma mau bilang bahwa, aku pikir, dia nggak tau siapa aku karena aku hanyalah satu dari juniornya dan dibanding hebatnya dia, aku cuma semini kutu.
Jadi kenyataan bahwa dia tau aku, dia nyanyiin lagu buat aku...... hah, rasanya aku melayang ke langit ke tujuh. Ternyata, aku tidak seremeh apa yang aku pikirkan. That feeling waktu seorang yang selama ini hanya bisa dilihat dan dikagumi dari jauh tau siapa kamu! Rasanya, ibaratnya kalau aku ini batrei, aku yakin, energiku udah keisi sampe setahun kedepan!
Well, enough about si Mas.
Acara dimulai dan berjalan dengan lancar. Dan Allah masih nunjukin satu alasan lagi kenapa aku harus lebih banyak bersyukur.
Ya, ditengah acara itu tiba-tiba Mbak Nina masuk ruang dan bawa cake ulang tahun beserta lilinnya. Aku dan Mbak Tisha dan Neno (ulang tahun tgl 1 Maret) dipanggil ke atas podium oleh Mas Wawan (ketua IKAMMA) diiring happy birthday song oleh manusia satu ruangan. Dan waktu disuruh tiup lilin, saat itu aku merasa amat sangat bahagia dan saat itu aku benarbenar merasa bahwa aku ini bagian dari IKAMMA. Mereka adalah keluargaku, aku adalah keluarga mereka. Aku benar-benar merasa diterima. Diterima sebagai staff baru di IKAMMA maupun sebagai keluarga. Adalah perasaan yg sangat berarti buat aku.
Sampai rumah, sepupuku Deo ternyatas sudah stand by dgn menara Slai O'lai (cemilan kesukaanku) buat aku disertai lilin!
Mbak Runi juga, dia memberikan aku Es Batu (cemilan kesukaanku juga) berbentuk huruf 'F'. Sumpah deh ya dua sepupuku itu emang deh cetar membahana bgt. Pinter amat ngasih kado. Aku sukaaaakkk :D
Cerita belum selesai. Karena malam itu adalah malam minggu, daripada ulang tahun ngejomblo di rumah, aku pun mengadakan acara nongsky-nongsky cantik bersama geng SMAku, SGRM di tempat kesukaan kami, angkringan kali code.
Aku disana dari jam setengah 8, dan mereka nggak dateng-dateng. Dan something important tiba-tiba muncul jadi bikin aku harus balik cepet. Waktu itu suasana hati agak tidak baik. Menunggu dan dalam dilema adalah penyebab utama dari jungkir baliknya moodku malam itu.
Dan datanglah Mamat. Waktu dia datang, aku udah siap mau pergi karena that-something-important-matter itu. But she kinda lengthening my leaving. Jadi yasudah, aku stay disitu denganperkiraan beberapa menitku dan mencoba me-refresh pikiran yang berkecamuk dengan ngobrol sama Mamat, my best pain killer.
Dan tiba-tiba, dari belakangku, datanglah Arin disertai Dini dan Rara membawa donat yg ditancepin lilin beserta kado sambil menyanyikan 'happy birthday'!!! WOOOOOWWW!!! itu adalah kejadian yg unexpected banget soalnya aku pikir Dini masih di Semarang dan Rara gabisa ikut!
Untuk cerita kelanjutannya, liat gambar dibawah ini:
okay I'll give you explanation. Jadi, waktu aku mau buka kado, SGRM tu minta aku untuk berjanji bahwa apa aja yg mereka taroh di dalam bungkus kado mereka harus langsung aku pakai buat pulang. Dan kalau aku melanggar, aku seret jodoh.
Dan dengan was-was, aku bukalah bungkusan misterius itu dan TADAAAAA............. poster Ariel!!! sumpah, tak mampu berkata-kata. entahlah bagaimana bentuk mereka ketika melakukan petualangan mencari Ariel untuk Finta ini :")
Lalu yg terjadi di gambar nomer 3 adalah, bagaimana mereka memperkosa aku untuk menggunakan sayap-Ariel untuk pulang ke rumah itu. Masih teringat dengan amat sangat jelas bagaimana manusia almost satu angkringan code menjadikan kami, terutama aku, sebagai pusat atensi. Dari semua yang telah dilalui SGRM, kejadian itu adalah yang termemalukan yg pernah aku alami bersama mereka. Serius.
Yah, gambar 4 adalah betapa pasrahnya aku pakai sayap Ariel itu dan menjadi tontonan satu angkringan code. Dalam hati berdoa semoga nggak ada satu makhluk pun yg kenal aku di tempat itu :")
Pulang, sampai rumah jam 11 malam dan menemukan ini.......
Latifa Zahra Sabrina's masterpiece
Speechless!
Yah, adekku adalah orang paling sibuk yg pernah aku temui di dunia. Dengan dunia per-pondok-pesantren-annya, dengan kegiatan KIR-nya, sekolahnya, organisasinya....... Dan dia, ditengah kesibukannya, sempat-sempatnya ngeguntingin satu-satu kertas itu buat aku dan menyiapkan kado yang sangat bagus.
Jujur, saat itu aku merasa sebagai kakak yg gagal sekaligus beruntung. Gagal, karena aku tidak pernah menyempatkan waktu untuk adekku yang amat sangat menyayangi aku itu. Dan aku beruntung, karena aku punya adek yg sangat hebat seperti dia.
Dan yg terakhir adalah ungkapan cinta dari Imukku. Imukku menghadiahi aku kasih sayang yang sempurna dan tanpa cela. Terlalu banyak hadiah yg ia berikan kepadaku sampai aku tidak bisa menuliskannya satu persatu. Bukan tentang materi, tapi tentang pengorbanan, tentang pengertian, tentang keikhlasan....
Hadiah besar yang dia berikan kepada aku adalah bahwa dia mau menjadi seorang ibu yang punya anak seperti aku. Betapa berharganya bisa lahir dari rahim seorang ibu seperti Imukku. Terima kasih Imuk :)
Aku sudah hidup di dunia ini selama 19 tahun dan aku masih belum paham bagaimana mekanisme kehidupan. Kebaikan macam apa yg pernah aku lakukan sehingga aku pantas menerima semua hal yg telah aku terima selama ini? Dan bagaimana bisa aku hobi mempertanyakan kehampaan dengan segala cinta, kebanggaan, materi, dan berjuta hal lain yang patut disyukuri yang telah aku dapatkan ini?
Ya, sejujurnya akhir-akhir ini aku sedang tidak waras dengan suara-suara di dalam pikiranku. Dan ulang tahun ini adalah sebuah titik balik. Aku tidak payah. Aku tidak kecil. Aku bukan orang yang tidak berharga. Aku tidak sendiri. Aku tidak jauh dari kasih sayang. Aku punya arti.
Terima kasih teman-teman. Terima kasih IKAMMA FEB UGM. Terima kasih SGRM. Terima kasih sepupu-sepupu. Terima kasih Tifa. Terima kasih Papak. Terima kasih Imuk.