[Poem] Puisi untuk Milo




Rasio ku bungkam
Hadirmu berasaskan afeksi begitu dalam
Bersama tualangku di belantara kasih yang kelam
Belas kau tunjukkan dalam setiap jilat
Cakar kau berikan dalam pelukan kilat
Lalu setiap rintihanmu membuat batinku bersilat 
Waktuku tak kuasa berdetik tanpa suaramu
Nadiku berhenti berdetak tanpa hadirmu 
Tega
Meninggalkan aku sendiri tanpa duga
Mengeroyok rasa bersalahku dengan berliga 
Dan sadarku pun terbangun pada suatu masa 
Cinta padanya binasa
Cinta padamu tetap terasa

Sebuah puisi yang saya buat atas dasar rasa kehilangan dan kesedihan yang amat besar. Milo adalah kucing yang sangat istimewa dan spesial bagi saya karena dia adalah peliharaan pertama yang pernah saya miliki. Dia adalah yang membuat saya percaya kalau saya mampu melakukan apa saja demi apa yang saya sayangi. 

Saya begitu menyayangi dia. Walau banyak orang yang meragukan perasaan saya karena cara saya menyayangi dia. Atas segala hal yang sudah terjadi, Milo, maaf kan saya kalau ternyata saya bukan mama yang baik untuk kamu. 

Dari Milo saya belajar menyayangi. Dan ternyata dari dia saya juga harus belajar kehilangan dan merelakan, yang ternyata itu teramat sangat berat.

19 Desember 2014 - 18 Januari 2018. Itu adalah waktu yang Allah berikan untuk saya bisa mencurahkan kasih sayang saya untuk Milo dan itu adalah waktu yang sangat berharga bagi saya. Waktu yang akan saya kenang sepanjang usia saya.

Milo, terima kasih karena pernah hadir dalam hidup saya, menyayangi saya, menjadi teman saya dalam melewati malam-malam yang berat. 

Saya menyayangi kamu. 


 photo ttd_1.png

Comments